Saulyang dimahkotai sebagai raja pada akhirnya ditolak karena dia tidak melakukan apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya (1 Samuel 15:1-35). Manusia tetaplah manusia, bukan Allah, karena kuasa yang dimilikinya tetaplah terbatas. Sekalipun dalam ayat 6 dikatakan bahwa: “Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya
Posted on Jumat, 18 September, 2015 by saatteduh Baca 2 Raja-Raja 1813-37 Dalam sejarah dunia muncul pemimpin-pemimpin yang sangat berkuasa, sehingga mereka mampu mengendalikan “seluruh dunia”. Contohnya, Alexander Agung, Julius Caesar, dan lain-lain. Mereka tidak berkuasa untuk selama-lamanya. Mereka hanya mampu memimpin dan berkuasa untuk sementara waktu. Tidak sedikit pemimpin harus mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis. Raja Asyur merasa dirinya sangat berkuasa, sehingga melakukan segala sesuatu seperti yang diinginkannya. Dengan kesombongannya, dia merendahkan semua orang. TUHAN sepertinya membiarkan raja Asyur terus menunjukkan kesombongannya. Kesombongan raja Asyur terlihat dari kalimat-kalimat yang diucapkannya 17-24. Memang TUHAN berkali-kali memakai bangsa kafir, termasuk Asyur, untuk menghukum umat-Nya. Tetapi pernyataan raja Asyur jelas menunjukkan kesombongannya seolah-olah TUHAN pun berpihak kepadanya 25. Lalu Raja Asyur dengan sengaja berbicara dalam bahasa Yehuda Ibrani agar semua rakyat jelata yang tidak menguasai bahasa Aram pada masa itu mendengar dan merasa ketakutan dan kehilangan kepercayaan diri terhadap Hizkia 28-35. Dia juga mengancam akan mendatangkan kelaparan atas mereka dengan pernyataan “makan tahi dan minum air kencing” 27. Hal yang paling menyinggung adalah hinaannya terhadap TUHAN yang disamakan dengan allah bangsa-bangsa lain yang dapat ditaklukkannya 32b-35. Sejak awal, TUHAN dapat menghancurkan raja Asyur dan bangsanya, akan tetapi TUHAN ingin menunjukkan kesetiaan-Nya kepada Hizkia dan umat-Nya. TUHAN selalu memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk bertobat. Namun, kesempatan itu justru digunakan untuk menyombongkan diri. Kekuasaan TUHAN itu tidak terbatas, sementara kekuasaan manusia sifatnya sesaat. Karena itu, janganlah takut terhadap orang-orang yang berkuasa di dunia ini. Belajar memercayai TUHAN dan tidak mengandalkan manusia dalam situasi yang paling sulit sekali pun. TT – Santapan Harian Scripture Union Indonesia. – Beri peringkat Filed under Renungan Harian
FTn1S. c0uo3gqjjs.pages.dev/304c0uo3gqjjs.pages.dev/267c0uo3gqjjs.pages.dev/174c0uo3gqjjs.pages.dev/229c0uo3gqjjs.pages.dev/508c0uo3gqjjs.pages.dev/509c0uo3gqjjs.pages.dev/14c0uo3gqjjs.pages.dev/222
4 kuasa tuhan yang tidak terbatas